Dekonstruksi Konsep Ridho Antar Umat Beragama dalam QS. al-Baqarah 120 Menggunakan Pendekatan Ma’na Cum Maghza
DOI:
https://doi.org/10.70742/asoc.v1i4.284Keywords:
Deconstruction, Ridho, Ma'na-Cum-MagzhaAbstract
Misogynistic allegations between religious communities in Islamic religious texts make the permanent doctrine of an inclusive understanding of Islam among its adherents make the confusion of Islam revealed as a blessing for the whole world. So in this study the author wants to present the deconstruction of the concept of inter-religious ridho in Qs. al-Baqarah : 120 comprehensive and compatible. This study uses the Ma'na Cum Magzha approach which was initiated by Sahiron Syamsudin with a descriptive-analytical-critical presentation method that adheres to the workings of deconstruction. The results of this study show that first, the main message of the Koran in this verse is that discontent is directed at the inherent nature of the Jews and Christians at the time of the Apostles, namely treason and full of bad tactics. Second, the concept of pleasure for a person no longer looks at what religion he is, but at what is his nature, character and behavior, so that the deconstruction of the concept of ridho provides a new perspective for understanding the Koran in order to avoid religious inclusivism.
Abstrak: Dugaan misoginis antar umat beragama dalam teks-teks agama Islam membuat doktrin permanen terhadap pemahaman Islam inklusif pada penganutnya membuat kerancuan Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Maka dalam penelitian ini penulis ingin menghadirkan dekonstruksi konsep ridho antar umat beragama dalam Qs. al-Baqarah : 120 yang komprehensif dan kompatibel. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Ma’na Cum Magzha yang digagas oleh Sahiron Syamsudin dengan metode penyajian deskriptif-analitis-kritis yang menganut cara kerja dekonstruksi. Hasil penelitian ini menjunjukkan pertama, pesan utama al-Quran dalam ayat ini adalah ketidakridhan itu tertuju terhadap sifat yang melekat pada orang Yahudi dan Nasrani pada zaman Rasul yaitu khianat dan penuh dengan siasat buruk. Kedua, konsep keridhoan terhadap seseorang tidak lagi melihat kepada agamanya apa, namun kepada apa yang menjadi sifat, watak dan perilakunya, sehingga dekonstruksi konsep ridho ini memberikan padangan baru untuk memahami al-Quran agar terhindari dari inklusivisme beragama.
Kata kunci : Dekonstruksi, Ridho, Ma’na-Cum-Magzha.
References
Abdul Muiz Amir, “How Muslims-Christians-Jews Relation In The Quran? (Critical Interpretation Of Q. Al-Baqarah :120 Using Ma’na-Cum-Magza Approach”, Al-Hikmah International Journal For Islamic Studies & Human Sciences, Vol. 5, No. 1, Tahun 2022.
Abdul Muiz Syaerozi, “Reinterpretasi Ayat 120 Surat Al-Baqarah Dengan Pendekatan Toleransif”, Al-Hikam : Jurnal Studi Keislaman, Vol. 6, No. 1, Tahun 2016.
Abdurrahman Wahid. 1998. Dialog Agama Dan Masalah Pendangkalan Agama, dalam Komaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus Af (Ed), Passing Over Melintasi Batas Agama, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Abi Muhammad Husein 1993. Al-Baghawi Jilid 1. Beirut :Dar Katibul A’lamiah.
Al-Faruqi. 1982. Isalam Dan Agama-Agama Lain, dalam Altaf Gauhar (Ed) Tantangan Islam, diterjemahkan oleh Anas Mahyuddin. Bandung : Penerbit Pustaka.
Alwi Shihab. 1999. Islam Inklusif : Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. Bandung :Mizan.
At-Thabari.2007. Tafsir Ath-Thabari Jilid 2. Jakarta : Pustaka Azzam.
Depertemen Agama RI. 2002. Al-Quran dan Terjemah. Semarang : Toha Putra.
Ibnu katsir. 2004. Penterjemah, M. Abdul Ghofur, dkk. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
Ibrahim Anis. 1973. Mu’jam Lughatil-Arabiah. Mesir : Darul Ma’rrif.
Jama’atin Min ‘Ulama Al-Tafsir. 1435 H. Al-Mukhtashar Fii Tafsir Al-Quran Al-Karim. Riiyadh : Markaz Tafsir Lid Diraasatil Quraniyyah.
Kamarul Azmi Jasmi. 2021. Ciri Ketuhanan Dan Kenabian Yang Benar : Surah Al-Baqarah :116-121. Johor Bahru : Akademi Tamadun Islam.
Mifahul Khair, “Analisis Mufradaht Untuk Mendapatkan Bahan Ajar Pada Surah Al-Baqarah Ayat 120 Untuk Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Tsanawiyah”, Thesis Tahun 2021, Universitas Mataram.
Mun’im Sirry. 2013. Polemik Kitab Suci : Tafsir Reformasi Atas Kritik Al-Quran Terhadap Agama Lain. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Nailur Rahman, “Konsep Yahudi Dalam Al-Qur’an”, Rausyan Fikr, Vol. 14,No. 1, Tahun 2018. H. 143.
Nasri Kurnialoh Dan Sri Suharti, “Pendidikan Islam Berbasis Inklusifisme Dalam Kehidupan Multicultural”, Jurnal Penelitian, Vol. 10, No. 1 Tahun 2016.H. 212-213.
Nuhbatin Minal Ulama. 1433. Al-Tafsir Al-Muyassar. Madinah.
Nurcholis Madjid, Pandangan Kontemporer Tentang Fiqih : Telaah Problematika Hukum Islam di Zaman Modern.
Nurcholish Madjid 1999. dalam Tiga Agama Satu Tuhan. Bandung : Mizan.
Rofiq Nurhadi, Dkk, “Dialektika Inklusivisme Dan Eksklusivisme Islam Kajian Semantic Terhadap Tafsir Al-Qurn Tentang Hubungan Antaragama”, Jurnal Kawistara, Vol. 3, No. 1, Tahun 2013.
Sahiran Syamsudin. 2017. Hermeneutika Dan Pengembangan Ulumul Quran. Yogyakarta : Pesantren Nawesea Press.
Sahiron Syamsudin, dkk. 2020. Pendekatan Ma’na Cum Maghza Atas Al-Quran dan Hadis: Menjawab Problematika Sosial Keagamaan di Era Kontemporer. Yogyakarta : Asosiasi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Se-Indonesia Dan Ladang Kata.
Shihab, M. Quraish. 2009. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran Volume 1. Jakarta : Lentera Hati.
Siti Robikah. “Reinterpretasi Kata Jilbab dan Khimar dalam Al-Quran: Pendekaan Ma’na Cum Maghza Sahiran Syamsudin”. Jurnal Ijougs, Vol. 1, No.1 Tahun 2020
Tim Tafsir Depag RI. 2009. Tafsir Al-Quran Tematik. Lajnah Pentahshihan Mushaf Al-Quran. Jakarta : Lentera.
Wahbah Az-Zuhaili. Al-Tafsir Al-Wajiz Ala Hamisun Al-Quran Al-Azim. Suriah : Dar Al-Fikri.
Wahbah Az-Zuhaili. Penterjemah Abdul Hayyie Al-Kattani. 2013. Tafsir Al-Munir Fi Al-Aqidah Wa Al-Syariah Wa Manhaj Jilid 1. Jakarta: Gema Insani.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rinaldo Rinaldo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.