NUSANTARA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora https://journal.abdurraufinstitute.org/index.php/nusantara <p><strong><span>Nusnatra: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora </span></strong> <strong><span>[e-ISSN: xxxx-xxxx</span><span> (Online) dan </span></strong><strong><span>p-ISSN: xxxx-xxxx</span> </strong><strong><span> (Cetak)] </span></strong><span> adalah jurnal peer-review yang diterbitkan oleh Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara sejak tahun Mei 2025. Nusantara memuat hasil-hasil penelitian di bidang ilmu sosial dan humaniora. Jurnal ini bertujuan untuk mempublikasikan dan menyebarluaskan tulisan-tulisan di bidang ilmu sosial dan humaniora yang dapat berkontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Nusantara menerima tulisan-tulisan penelitian kuantitatif dan kualitatif dari akademisi, praktisi, peneliti, dan mahasiswa yang relevan dengan topik ilmu sosial dan humaniora. </span></p> <p><span lang="IN"><span>NUSANTARA menerbitkan artikel penelitian yang bersifat komprehensif dengan mengundang tinjauan dari para pakar terkemuka di bidangnya. Artikel yang masuk akan diseleksi berdasarkan kajian ilmiah tingkat tinggi, memberikan pengetahuan baru yang penting, dan sangat menarik bagi masyarakat di bidang ilmu sosial dan humaniora. </span></span></p> Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara en-US NUSANTARA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Tingkat Kepercayan Publik Pengguna Platform X Terhadap Mahkamah Konstitusi (Mk) Pasca Putusan Nomor 90/Puu-XXI/2023 https://journal.abdurraufinstitute.org/index.php/nusantara/article/view/256 <p>This research analyzes the effect of the Constitutional Court Decision Number 90/PUU-XXI/2023 on public trust, especially platform X users. The research problem focuses on how the verdict affects public perceptions of the integrity, competence and goodwill of the Constitutional Court. The purpose of this study is to measure the level of public trust and identify the factors that most dominantly influence that trust. The method used was a quantitative survey with a Likert scale questionnaire involving 100 respondents from followers of the official account of the Constitutional Court on platform X. The results showed that public trust in the Constitutional Court had decreased significantly, especially in the dimensions of integrity and goodwill, where the public felt that the Constitutional Court was no longer neutral and tended to side with political interests. The conclusions of this study emphasize that to restore public trust, the Constitutional Court needs to increase transparency, strengthen public communication, and demonstrate commitment to the principles of justice. The contribution of this research is to provide new insights into public perceptions of judicial institutions in the digital era, as well as recommendations for improvements in the communication and decision-making practices of the Constitutional Court</p> Salma Sabila Rhamadani Maulida Samrotul Fuadah Iqbal Bahaudin Muhammad Andi Septiadi Copyright (c) 2025 Salma Sabila Rhamadani, Maulida Samrotul Fuadah, Iqbal Bahaudin, Muhammad Andi Septiadi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-05 2025-06-05 1 1 1 13 10.70742/nusantara.v1i1.256 Pengaruh Transformasi Digital terhadap Partisipasi Masyarakat dalam E-Government https://journal.abdurraufinstitute.org/index.php/nusantara/article/view/265 <p>Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital telah mendorong pemerintah untuk mengadopsi sistem e-Government sebagai strategi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keterbukaan pelayanan publik. Namun, meskipun infrastruktur digital terus berkembang, partisipasi aktif masyarakat dalam penggunaan layanan e-Government masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh transformasi digital terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam sistem e-Government. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, menganalisis berbagai literatur ilmiah dan dokumen kebijakan yang relevan.</p> <p>Hasil kajian menunjukkan bahwa transformasi digital secara umum telah meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan publik berbasis digital. Namun, partisipasi yang aktif masih terkendala oleh beberapa faktor utama, antara lain rendahnya literasi digital, minimnya kepercayaan terhadap keamanan sistem, serta kualitas layanan digital yang belum optimal. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang holistik dalam pengembangan e-Government, tidak hanya fokus pada infrastruktur teknologi, tetapi juga pada aspek sosial, edukatif, dan tata kelola yang inklusif.</p> Asmuddin Asmuddin Copyright (c) 2025 Asmuddin Asmuddin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-06 2025-06-06 1 1 14 21 10.70742/nusantara.v1i1.265 Partisipasi Politik Anak Muda: Kajian Sosiologis terhadap Aktivisme Digital https://journal.abdurraufinstitute.org/index.php/nusantara/article/view/267 <p>Aktivisme digital merupakan bentuk baru partisipasi politik anak muda yang muncul sebagai respons terhadap perkembangan teknologi dan budaya media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk, motivasi, dan dampak aktivisme digital dalam konteks partisipasi politik anak muda, serta mengkaji relasi antara modal sosial dengan aktivitas politik di ranah digital. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif untuk mendalami dinamika sosial dan politik yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi politik anak muda melalui media digital ditandai dengan beragam aksi seperti penggunaan tagar, kampanye digital, petisi online, serta konten kritik sosial berupa meme dan edukasi. Motivasi utama aktivis digital berasal dari kesadaran sosial, ketidakpuasan terhadap pemerintah, dan pencarian identitas kolektif yang dibentuk dalam jaringan komunitas digital dan kelompok sebaya. Aktivisme digital memberikan dampak positif berupa perluasan ruang demokrasi dan akses informasi, namun juga menghadirkan tantangan seperti potensi polarisasi, disinformasi, dan fenomena slacktivism. Modal sosial dalam bentuk jaringan pertemanan digital dan pengaruh influencer berperan penting dalam memperkuat partisipasi politik anak muda secara online. Penelitian ini menegaskan bahwa aktivisme digital sebagai medium partisipasi politik perlu didukung oleh literasi digital dan etika bermedia agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan.</p> Khairuddin Khairuddin Copyright (c) 2025 Khairuddin Khairuddin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-06 2025-06-06 1 1 22 32 10.70742/nusantara.v1i1.267 Peran Media Sosial dalam Mobilisasi Politik Generasi Muda Pasca-Reformasi https://journal.abdurraufinstitute.org/index.php/nusantara/article/view/268 <p>Peran media sosial dalam mobilisasi politik generasi muda pasca-reformasi di Indonesia semakin signifikan seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi digital. Studi ini menganalisis bagaimana media sosial digunakan sebagai alat strategis dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik generasi muda, sekaligus mengidentifikasi tantangan dan risiko yang menyertainya, seperti penyebaran hoaks, polarisasi, dan keterbatasan akses digital. Metode penelitian kualitatif dengan studi pustaka digunakan untuk memahami dinamika mobilisasi politik melalui kampanye digital, hashtag, viral challenge, dan grup diskusi online. Temuan menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya berfungsi sebagai ruang pemberdayaan politik tetapi juga menjadi arena potensi manipulasi yang dapat mengancam kualitas demokrasi. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya literasi digital politik dan pengembangan kebijakan yang mendukung partisipasi politik digital yang sehat. Rekomendasi meliputi penguatan pendidikan politik berbasis media sosial serta penelitian lanjutan untuk mengamati perubahan peran media sosial dalam konteks yang lebih luas dan komparatif.</p> Dasri Dasri Copyright (c) 2025 Dasri Dasri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-06 2025-06-06 1 1 33 44 10.70742/nusantara.v1i1.268 Principles and Design of Curriculum Development https://journal.abdurraufinstitute.org/index.php/nusantara/article/view/270 <p>This study aims to explore the key principles and design of curriculum development in Madrasah Ibtidaiyah (MI). In the context of Islamic education, the curriculum plays a strategic role in shaping the character of students in accordance with Islamic values. This research employs a qualitative approach with a descriptive method, combining library research and field studies. Data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation in several MI institutions. The findings reveal that the principles of curriculum development in MI emphasize relevance, continuity, flexibility, and the integration of Islamic values. Additionally, the curriculum design reflects an adaptation to the Merdeka Curriculum, with a focus on strengthening character education. This study recommends enhancing collaboration among the government, educators, and the community to design a curriculum that is responsive to students' needs and contemporary developments.</p> Nurhikmah Nurhikmah Copyright (c) 2025 Nurhikmah Nurhikmah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-06 2025-06-06 1 1 45 57 10.70742/nusantara.v1i1.270